Ilustrasi seorang perempuan yang tenang. (Freepik)
Ilustrasi seorang perempuan yang tenang. (Freepik)
KOMENTAR

DALAM kehidupan yang serba cepat dan padat, banyak dari kita merasa terjebak dalam daftar tugas yang tak ada habisnya. Sebuah survei dari Pew Research Center menunjukkan bahwa 60 persen responden merasa terlalu sibuk hingga sulit menikmati hidup. Tapi, benarkah hidup harus selalu dikejar-kejar waktu?

Sebagai langkah awal menuju wellness, coba terapkan beberapa panduan sederhana berikut--dikutip dari The New York Times--agar kita bisa merasa lebih memegang kendali atas waktu dan hidup kita.

1. Jangan Terlalu Terobsesi Menyelesaikan Semua

Menurut Thomas Curran, penulis The Perfection Trap, daftar to-do kita tak akan pernah selesai. Jadi, penting untuk membangun kebiasaan menerima bahwa tidak semua harus rampung dalam sehari.

Daripada menyesali kotak centang yang belum terisi, Amantha Imber, penulis Time Wise, menyarankan untuk menutup hari dengan kalimat, “Hari ini aku telah membuat kemajuan dalam...” Cara ini dapat membantu kita lebih menghargai pencapaian kecil yang sering terabaikan.

2. Evaluasi Tingkat Urgensi

Chris Guillebeau, penulis Time Anxiety, mengingatkan bahwa tidak semua yang tampak mendesak memang benar-benar mendesak. Terkadang, orang lain membawa kita ke dalam “deadline palsu” milik mereka.

Cobalah bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini memang harus segera dilakukan?” Jika tidak, prioritaskan hal-hal yang sedang kita kerjakan terlebih dahulu.

3. Tidak Selalu Harus Sempurna

Ada kalanya kita bisa menurunkan standar tanpa kehilangan esensi. Misalnya, tak perlu repot membuat kue sendiri untuk arisan jika membeli kue lebih efisien dan rasanya tak kalah enak. Atau ganti rapat Zoom dengan panggilan telepon sambil berjalan kaki.

Kata Guillebeau, beri 75 persen saja untuk hal-hal yang tak perlu totalitas 100 persen. Hemat energi untuk yang benar-benar penting.

4. Waktu Luang Bukanlah Waktu Sia-Sia

Seringkali kita merasa bersalah saat tidak produktif. Padahal, waktu santai sangat berharga bagi kesehatan mental.

Dr. Curran bahkan memasang alarm pukul 17.30 berupa suara anaknya yang meminta bermain. Itu adalah pengingat bahwa pekerjaan bisa menunggu, tapi momen kecil bersama orang tersayang tak akan terulang.

Sahabat Farah, ingatlah bahwa kebahagiaan sering datang dari hal-hal yang sederhana. Mari beri ruang bagi keseimbangan dalam hidup. Wellness bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang merawat diri dengan bijak.




Gaya Kece, Dompet Tetap Aman: Tips Smart Spending ala Remaja Masa Kini

Sebelumnya

Jika Adu Argumen Terlalu Sering Terjadi dalam Rumah Tangga, Apa yang Salah?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family